Tahukah anda penyakit kanker tidak selalu terjadi pada orang dewasa?
Ya, kanker bisa terjadi pada siapa saja bahkan sejak dalam kandungan, walaupun jumlahnya tidak sebanyak pada orang dewasa, tapi kanker pada anak itu ADA dan jumlahnya semakin meningkat di Indonesia bahkan di seluruh dunia. Kanker bukan milik orang dewasa saja, setiap manusia yang memiliki sel yang sedang bertumbuh berisiko terkena kanker. Lihatlah di Jawa Barat sendiri berdasarkan data dari RSHS dari tahun 2013-2016 kami mendapatkan jumlah kasus baru kurang lebih 700 kasus baru dalam kurun waktu 3 tahun.
Apa itu kanker? Apa bedanya dengan tumor?
Apakah ibu atau bapak memiliki benjolan? Semua benjolan di tubuh kita dinamakan tumor. Tumor ada yang bersifat jinak dan ganas. TUMOR GANAS yang sebut dengan kanker, mengapa ganas? Ganas karena dapat menyebar ke seluruh tubuh dan kecepatan pertumbuhan sel yang tidak normal ini sangat cepat mengalahkan dan mengganggu sel normal di dalam tubuh.
Apa saja jenis kanker pada anak?
Kanker secara garis besar di bagi 2 yaitu:
- Kanker yang bersifat cair : yang bersifat cair di tubuh kita adalah darah maka dikenal dengan kanker darah atau leukemia;
- Kanker yang sifatnya padat, biasanya kanker ini bergejala sebagai benjolan di bagian tubuh kita seperti pada otak, mata, otot, hati, ginjal, dan lain sebagainya Mari kita mengenal beberapa kanker yang sering pada anak.
LEUKEMIA
Leikemia merupakan kanker anak terbanyak. Sumsum tulang yang merupakan pabrik produksi sel darah (sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit) diduduki oleh sel kanker. Pabrik ini terganggu dalam produksinya, sehingga kadar sel darah merahnya kurang dengan gejala pucat (anemia), sel darah putih (leukosit) kurang dengan gejala mudah terkena infeksi sehingga mudah demam, dan trombosit kurang dengan gejala perdarahan. Sel kanker yang menduduki sumsum tulang ini memiliki kemampuan menyebar ke bagian tubuh lainnya seperti otak, gusi, kulit, hati, limpa, dan organ kemaluan. Gejala penyebaran ini tergantung dengan organ sebarnya bila terkena otak, maka akan disertai dengan kejang, pada gusi, akan terlihat gusi ank membengkak, kulit akan terlihat bercak-bercak merah, perut yang membesar akibat hati dan limpa membesar, juga dapat teraba benjolan kemaluan pada buah zakar anak laki-laki.
KANKER PADA MATA
Retinoblastoma merupakan tumor ganas padat yang paling sering . Keluhannya bervariasi mulai dari yang ringan sampai parah. Anak bisa terlihat juling, penglihatan kurang fokus, mata merah, atau terlihat seperti mata kucing. Kondisi yang lebih parah keluhan sudah berupa mata yang menonjol. Sering kali orang tua menyadari saat anak berulang tahun dan terlihat pada foto mata anaknya seperti mata kucing. Penyakit ini bila dijumpai pada kondisi yang lebih dini memiliki kemampuan sembuh yang tinggi. Kanker mata jenis ini juga memiliki faktor risiko tinggi kanker pada anggota keluarga lainnya.
KANKER PADA LEHER
Kanker pada leher bergejala sebagai benjolan pada leher. Hati-hati banyak pula penyebab benjolan di leher yang penyebabnya bukan kanker. Gigi berlubang dan penyakit infeksi dapat menyebabkan benjolan pada leher. Bedanya pada penyakit infeks, benjolan terasa nyeri dan teraba hangat. Curiga kanker bila perbesaran benjolan cepat dan disertai gejala lainnya seperti penurunan berat badan, benjolan di tempat lainnya. Jenis kanker dari leher bermacam-macam, seperti: kanker getah bening, kanker otot leher, dll.
KANKER PARU
Kanker paru, kanker ini sangat jarang pada anak, yang paling sering adalah akibat penyebaran dari kanker lainnya. Curiga kanker bila anak terlihat sesak, dan curiga sel kanker pada tulang pada foto ronsen. Kanker yang sering menyebar ke paru-paru diantaranya adalah kanker tulang dan kanker ginjal.
KANKER OTAK
Benjolan pada otak memang tidak dapat diraba, gejala yang timbul adalah akibat proses pendesakan tumor pada sel otak yang sehat. Karena ruangan tengkorak begitu sempit, maka sedikit saja ada tumor yang timbul maka akan menimbulkan gejala. Gejala yang timbul diantaranya: nyeri kepala yang tidak hilang dengan obat penghilang nyeri, muntah menyemprot, kejang, penurunan kesadaran, gangguan perilaku, dan buta, lumpuh dan gangguan keseimbangan,
Mengapa kita bisa terkena kanker?
Setiap orang yang hidup berisiko mengalami kanker, karena setiap manusia yang memiliki sel yang bertumbuh mungkin terkena kanker. Sel yang normal dapat berubah sifat menjadi sel kanker karena terdapat gangguan pada saat pembelahannya. Gangguan tersebut datangnya bisa karena kelainan genetik maupun dari luar seperti polusi, makanan, radiasi, pengawet, pewarna buatan dll. Sampai saat ini belum ditemukan penyebab tunggal salah satu kanker. Menerapkan pola hidup sehat adalah cara kita mencegah faktor risiko dari luar mengurangi paparan polusi, makan makanan sehat dan natural, serta mengurangi bahaya radiasi.
Apakah kanker apakah bisa dicegah?
Berbeda dengan kanker dewasa yang bisa dicegah seperti melalui vaksinasi, kanker pada anak tidak dapat dicegah. Namun bila ditemukan dalam stadium yang dini akan memiliki harapan hidup yang lebih tinggi. Pada saat ini hanya satu jenis kanker anak yang dapat dideteksi dini yaitu kanker mata (retinoblastoma). Pemerintah saat ini sedang melakukan penyuluhan dan deteksi dini melalui program “ white pupil campaign”. Apabila orang tua mencurigai anak mengalamai salah satu bentuk tumor maka harus segera dibawa ke dokter, dan dokter akan berusaha memastikan apakah benjolan tersebut ganas atau jinak. Pemeriksaan jaringan tumor yang dapat memastikan ganas atau tidaknya.
Apa kanker bisa sembuh?
Sampai saat ini terdapat 3 macam pengobatan kanker, yaitu: kemoterapi, radiasi,dan pembedahan. Kemoterapi adalah tindakan yang paling sering dilakukan pada kanker anak. Kemoterapi tampak menyeramkan, namun sebenernya Obat kemoterapi merupakan obat kimia yang memiliki efek menghentikan pertumbuhan sel dan diberikan melalui 3 cara bisa diminum biasa, disuntik dibawah kulit, maupun ke pembuluh darah langusng maupun lewat infus, dan dimasukan di antara ruas tulang belakang. Karena efeknya membunuh sel, obat kemoterapi tidak bisa membedakan sel kanker mapun sel yang normal, sehingga kita mengenal istilah efek samping kemoterapi, seperti rambut rontok, kulit kemerahan, mual, infeksi, demam, pucat, maupun perdarahan. Oleh karenya jangan heran kalo anak yang sedang menjalani kemoterapi menjadi sangat rentan dan sering diperiksa darahnya. Mengapa? Karena kita ingin memantau efek kemoterapi tersebut terhadap fungsi organ tubuh. Bila terdapat organ
tubuh yang terganggu, maka biasanya kemoterapi selanjutnya akan ditunda atau diturunkan dosisnya. Muntah yang sering diceritakan oleh akibat kemoterapi hampir jarang dikeluhkan ole pasien anak karena obat-obat anti muntah yang telah diberikan sebelum kemo. Kesembuhan adalah milik Allah SWT, tugas kita adalah berusaha untuk mencari pengobatan. Membawa anak kita sedini mungkin apabila terdapat kecurigaan penyakit kanker adalah tindakan yang bijaksana, jangan panik dan jangan sedih setiap benjolan belum tentu penyakit kanker. Bila anak kita tidak mengalami kanker maka bersyukurlah, namun bila ternyata anak kita didiagnosis kanker maka kita pun bersyukur karena telah mengetahui penyakit sedini mungkin. Semakin dini penyakit ditemukan maka harapan sembuh akan semakin besar
Penyusun: Nur Melani Sari
Divisi: Hematologi Onkologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak
Informasi lebih lanjut dapat menghubungi
Divisi Hematologi Onkologi
Poliklinik Hematologi –Onkologi Anak , Senin-Jum’at 08.00-14.00 WIB
- Konsultasi onkologi
- Tindakan Suportif Onkologi
- Diagnosis Tumor Ganas dan Jinak
- One Day Chemotherapy (R. Asnawati)